Pages

Sabtu, 22 Desember 2012

Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dalam pembelajaran IPA di SD

PENDIDIKANdi Indonesia selalu diarahkan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan bersama. Oleh karena itu berbagai upaya dikembangkan oleh pelaku pendidikan untuk mencapai suatu tujuan yang direncanakan tersebut. 
Tujuan Pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang nomor: 20 Tahun 2003 yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Seluruh komponen pendidikan diharapkan dapat membawa kemajuan pendidikan menjadi lebih baik,meskipun kenyataannya masih banyak masalah yang berhubungan dengan kualitas pendidikan,khususnya di Sekolah Dasar diantaranya: penyampaian materi pembe lajaran yang kurang tepat, kurangnya kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran, guru  kurang kreatif  dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran di kelas.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas,guru bisa menggunakan model pembelajaranyang bervariasi sesuai dengan materi dankondisi siswa di sekolah pada semua mata pelajaran khususnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) dalam setiap kegiatan belajar mengajar, karena mata pelajaran IPA bersentuhan langsung dengan alam sekitar dan kehidupan sehari-hari siswa.
Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini dibutuhkan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi  lebih menarik dan disukai oleh peserta didik . Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.
Model pembelajaran yang perlu diterapkan di sekolah untuk pelajaran IPA misalnya, model pembelajaran Think–Pair–Share (TPS). Model pembelajaran ini termasuk dalam kelompok model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Penggunaan atau penerapan model pembelajaran ini dalam kegiatan belajar mengajar di kelas mata pelajaran IPA SD diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya. Dan Penggunaan model pembelajaran TPS ini akan memberikan suasana yang menyenangkan, saling bekerjasama dalam kelompok.
Beberapa keunggulan model pembelajaran TPS adalah:1. memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain, 2. mengoptimalkan partisipasi siswa pada orang lain. Model pembelajaran Think-Pair-Share adalah strategi pembelajaran yang sederhana tetapi sangat bermanfaat dan dikembangkan oleh Frank Lyman dari Universitas Marylin.
Think berarti berfikir, Pair berarti berpasangan, Share berarti berbagi dan dapat disingkat TPS. Pembelajaran kooperatif yang menggunakan TPS mengikuti langkah-langkah, siswa berfikir terhadap masalah yang diajukan oleh guru kepada siswa di kelas, siswa diminta untuk memikirkan sebuah jawaban dari mereka sendiri, lalu siswa berpasangan dengan pasangannya untuk berdiskusi tentang hasil pemikiranya terhadap masalah yang diajukan oleh guru hingga tercapai sebuah kesepakatan terhadap jawaban, dan akhirnya guru meminta siswa berbagi hasil untuk seluruh kelas.
Alasan perlunya menggunakan model Pembelajaran TPS, adalah: 1)TPS membantu menstrukturkan diskusi, 2)TPS dapat meningkatkan partisipasi dan banyaknya informasi yang dapat diingat oleh peserta didik, 3) TPS meningkatkan kualitas peserta didik dalamdiskusi kelas, 4) peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup sosial mereka karena melakukan diskusi dan berbagi dengan orang lain.
Prosedur Model Pembelajaran TPS adalah:
1. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang siswa. 
2. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok.
3. Masing-masing anggota kelompok memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu.
4. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.
5. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompok masing-masing untuk Share hasil diskusinya.
Pelaksanaan Think-PAIR-Share (TPS) pada tahap berpikir, setiap siswa berpikir secara mandiri untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang diberikan guru. Pada tahap berpasangan, siswa secara berpasangan berdiskusi untuk menghasilkan jawaban bersama. Pada tahap berbagi, beberapa pasangan siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di dalam kelas. Dengan menggunakan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dalam pembelajaraan IPA di sekolah dasar dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

sumber :  http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=80463


0 komentar:

Posting Komentar